Mungkin diri kita lebih banyak merasa bahwa segala sesuatu yang kita lakukan sudah berjalan dalam koridor yang benar, tak perlu sebuah koreksi yang mendalam, dan tampak sudah dikerjakan dengan sebaik-baiknya, sehingga terkadang diri kita tak membutuhkan lagi masukan saran dan nasehat dari luar. Namun perlu disadari, bahwa mungkin ada sebagian dari kita yang tidak tahu atau bahkan terlupa jika dirinya telah berbuat kesalahan bahkan tergolong mendholimi, namun baginya hanya terlihat sebagai sebuah perkara kecil biasa yang tidak akan berdampak serius bagi pihak lain, karena menganggap dirinya berposisi sebagai seorang penguasa suatu kaum yang bisa berbuat sesuka hati.
Dikisahkan bahwa dahulu sewaktu dilantik menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz meminta nasehat kepada para ulama. Salim bin Abdullah, salah seorang ulama saat itu pun menasihatinya dengan berkata, “Wahai khalifah! Jadikanlah seluruh rakyat sebagai ayah, saudara, dan anakmu. Berbaktilah kepada ayahmu. Peliharalah hubungan baik dengan saudara-saudaramu, dan sayangilah anakmu.”
Selanjutnya, Muhammad bin Ka’ab, seorang ulama lainnya juga bernasehat dengan berkata, “Wahai khalifah! Cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, dan bencilah sesuatu untuk orang lain sebagaimana engkau membenci sesuatu untuk dirimu sendiri.”
Hasan al Bashri, sebagai salah seorang dari ulama yang ada saat itupun tidak lupa juga untuk memberikan nasehatnya kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan berkata, “Demi Allah, aku telah bergaul dengan banyak orang yang sedap dipandang oleh mata dan tutur katanya menyentuh hati. Ucapan mereka adalah penawar bagi apa yang ada di dalam dada. Memelihara diri dengan yang halal lebih mereka utamakan daripada menjaga diri dari yang haram.
Perhatian mereka terhadap sholat sunnah lebih besar daripada perhatian kita terhadap sholat fardhu. Mereka menutupi kebaikan-kebaikan mereka sebagaimana kita menutupi segala keburukan-keburukan diri kita. Mereka menangis jika berbuat kebaikan sedangkan kita tertawa jika berbuat kesalahan.”
Semua nasehat di atas didengarkan oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz sambil menutupi wajahnya dan menangis tersedu-sedu.
Saudaraku,
Setiap orang sesungguhnya butuh masukan, nasehat yang baik juga membangun, untuk dapat terus berjalan dengan baik dan benar dalam menapaki langkah di kehidupan ini. Tidak memandang apakah dirinya seorang penguasa tertinggi dalam pemerintahan, senior dalam lingkungan kerja, ataupun hanya seorang rakyat biasa.
Dan sudah seharusnya setiap diri terbuka untuk hal itu dalam setiap kesempatan, karena bisa jadi tanpa disadari diri kita merupakan golongan orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, sehingga membutuhkan banyak belajar dan tempat bertanya, ataupun orang yang tidak tahu bahwa dirinya tahu, sehingga butuh orang lain untuk mengingatkan akan kelalaian diri kita.
Semoga Allah SWT senantiasa melapangkan hati kita, sehingga mudah untuk mendengarkan masukan nasehat dan hikmah dari siapapun, serta tidak menolak sebuah kebenaran yang datang dan merendahkan kedudukan orang lain.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar